Timilka, Papua Tengah – Fasilitas Water Treatment Plant (WTP) 430 di Kuala Kencana menerima kunjungan istimewa dari rombongan Universitas Gajah Mada (UGM) pada Jumat, 25 Juli 2025. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam memperkenalkan sistem pengolahan air bersih di Mimika kepada kalangan akademisi, sekaligus memperkuat sinergi antara sektor industri dan pendidikan.

Rombongan UGM disambut langsung oleh perwakilan PT Freeport Indonesia bersama dengan tim dari PT Mpaigelah, kontraktor pemeliharaan fasilitas tersebut. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari PT Freeport Indonesia — yaitu Bapak Ermon (GCSP) dan Bapak Daniel (CHD) — memberikan penjelasan rinci mengenai proses pengolahan air yang dilakukan di WTP 430. Mereka menjelaskan bagaimana air baku yang diambil dari sumber alami, yakni sungai di sekitar wilayah tersebut, diproses hingga menjadi air bersih yang layak dan aman untuk digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Mimika.

“Fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen PT Freeport Indonesia dalam mendukung kebutuhan dasar masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan,” ujar Pak Ermon saat sesi presentasi.

WTP 430 Kuala Kencana sendiri merupakan salah satu fasilitas pengolahan air bersih modern yang dibangun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Freeport Indonesia. Saat ini, pengelolaan fasilitas telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, namun pemeliharaan teknisnya masih berada di bawah tanggung jawab PT Freeport Indonesia melalui kerja sama dengan PT Mpaigelah.

PT Mpaigelah, sebagai General Contractor and Supplier lokal, memiliki peran penting dalam memastikan kelangsungan operasional WTP 430 tetap berjalan optimal. Kehadiran perusahaan ini menjadi bentuk nyata keterlibatan pengusaha lokal dalam mendukung pelayanan publik, terutama di sektor air bersih. Kunjungan dari UGM diharapkan dapat memperkaya wawasan akademisi tentang implementasi teknologi pengolahan air di lapangan, sekaligus membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan di masa depan.

“Ini bukan hanya kunjungan studi, tapi juga pembelajaran langsung mengenai bagaimana industri dan pemerintah bisa bekerja sama untuk kepentingan masyarakat,” kata salah satu dosen pendamping dari UGM. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak pihak yang menyadari pentingnya infrastruktur air bersih dan perlunya dukungan lintas sektor demi keberlanjutan layanan dasar masyarakat. (PTM)

Tags

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *