Timika, Papua Tengah — Setiap hari Jumat, PT Mpaigelah secara konsisten menyelenggarakan ibadah wajib mingguan yang menjadi wadah pembinaan spiritual bagi seluruh karyawan. Lebih dari sekadar rutinitas, ibadah ini menjadi ruang perenungan dan penguatan iman yang berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Menariknya, kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh karyawan perusahaan. Siswa-siswi dari Somatua Training Center Intake 23 juga kerap hadir dan turut serta dalam ibadah ini. Kebersamaan antara karyawan dan siswa dalam ibadah mingguan mencerminkan semangat integrasi nilai-nilai spiritual di semua lini—baik dunia kerja maupun dunia pelatihan.

Pada Jumat ini (20/06), firman Tuhan yang dibawakan mengacu pada Matius 13:53–58, yang mengisahkan bagaimana Yesus tidak diterima di kampung halamannya sendiri. Meskipun telah menunjukkan hikmat dan melakukan mujizat, orang-orang di Nazaret meragukan-Nya karena mengenal latar belakang-Nya secara manusiawi. Akibatnya, banyak mujizat tidak terjadi karena ketidakpercayaan mereka.

“Nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya dan di rumahnya sendiri.” — Matius 13:57

Pesan ini sangat relevan dengan kondisi kehidupan kita saat ini. Dalam perjalanan hidup maupun karier, sering kali seseorang menghadapi penolakan atau keraguan dari lingkungan terdekat. Namun, seperti Yesus yang tetap teguh dalam panggilan-Nya, kita juga diajak untuk tidak menyerah dalam menghadirkan kebaikan, meski tidak selalu diterima atau dihargai.

Ketekunan para karyawan dan siswa Intake 23 dalam mengikuti ibadah ini menjadi cerminan nyata komitmen terhadap pertumbuhan rohani. Di tengah padatnya aktivitas pekerjaan dan pelatihan, mereka tetap menyediakan waktu untuk menyimak firman dan memperdalam relasi dengan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa spiritualitas bukan hanya bagian dari kehidupan pribadi, tetapi juga bisa menjadi fondasi dalam lingkungan profesional.

Kegiatan ibadah ini menjadi ruang penguatan nilai-nilai seperti kerendahan hati, ketekunan, dan kesetiaan. Dalam suasana yang hangat dan penuh pengharapan, PT Mpaigelah membuktikan bahwa membentuk manusia bukan hanya melalui keterampilan kerja, tetapi juga dengan membangun dasar iman yang kuat.

Dengan terus melibatkan generasi muda seperti siswa Intake 23 dalam kegiatan spiritual ini, PT Mpaigelah berharap semangat cinta kasih, kejujuran, dan integritas akan menjadi karakter yang hidup dalam setiap insan yang tumbuh bersama perusahaan ini. Karena iman yang kokoh akan selalu membawa terang di manapun kita ditempatkan. (PTM)

Category
Tags

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *